WHAT WE HAVE DONE?
(secarik mozaik kuntuk kita renungkan bersama)
Terkadang kita lupa; siapa yang memberi kita makan?
Siapa yang menjadi pijakan kita? Kita tutup mata.
Dia adalah alam,
Mata kita tuli-telinga kita buta akan semua ini.
Kita terdiam seribu bahasa saat mereka menyakitinya.
Dan dengan enaknya kita bilang, "Ah..., kan ada tukang sapu".
Betapa teganya kita.
Karena uang, kita sendiri korbankan anak dan cucu kita.
Alih-alih buat mereka bahagia, tapi kita justru buat mereka bersedih; tak bisa lihat burung-burung, hutan yang hijau, dan langit yang biru, serta udara segar.
Dan lagi-lagi karena uang, dengan serakah kita telah memperkosanya. Apakah ini timbal balik atas kebaikannya?
Dan oleh karena semua ini,
jangalah kita menyesal bila kita
(atau sebagian dari kita)
menerima suatu balasan yang sama
dengan apa yang kita rasakan.
Sakit, tangis, dan kepedihan alam akhirnya
berbalik kepada kita.
Alih-alih buat mereka bahagia, tapi kita justru buat mereka bersedih; tak bisa lihat burung-burung, hutan yang hijau, dan langit yang biru, serta udara segar.
Dan lagi-lagi karena uang, dengan serakah kita telah memperkosanya. Apakah ini timbal balik atas kebaikannya?
Dan oleh karena semua ini,
jangalah kita menyesal bila kita
(atau sebagian dari kita)
menerima suatu balasan yang sama
dengan apa yang kita rasakan.
Sakit, tangis, dan kepedihan alam akhirnya
berbalik kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar