Oleh: Ferdian Dwi Prastiyo
Aku takut, akan esok hari. |
Malam ini terasa begitu pekat
Seperti akhir dari kisah perziarahan hidupku yang menyedihkan
Kengerian seakan merasuk, menyeka tiap jengkal tulang belulangku
Aku tak kuasa menengadah ke langit yang tanpa satupun bintang di malam ini
Terhimpit, sendiri sepi di sudut kamarku
Sendiri…
Sendiri…
Sendiri…
Hanya derai air mata ketakutan yang ungkapkan
Kegelapan menyisir benakku malam ini
Mengantarku pada kesunyian yang menyayat tiap detik nafasku
Serta kesedihan jiwa yang tiada akhir
Berhamburan seribu tanya tanpa sepatah pun jawab
Tanya akan lembaran hidup yang akan kuukir esok
Yang tertutup berlaksa kegelisahan dipadu kecemasan
Seakan kulihat malaikat maut datang tuk menjemputku
Berbisik…
Berbisik…
Berbisik…
Tentang harum kematian dan dentingan dawai neraka di esok pagi
Dan, aku sungguh takut
Ingin rasanya
Aku pejamkan mata ini di bawah bentangan langit
Dan kubekap erat dengan kedua tangan rapuhku
Aku rentangkan ketakutanku bersama angin malam ini
Bersama desir dupa puja yang membumbung tinggi
Meski lantunan harmoni sangkakala malam tak lagi bergemericik di telingaku
Kuhantarkan secarik doa di akhir malam ini:
“Tuhan, semoga esok tak akan pernah ada
dan matahari tak bersinar lagi”
keren,, mampir juga iah di my blog sulfifaidah.blogspot.com
BalasHapusOke..
HapusKasih komen ya supaya tulisan di blog-ku ini juga makin bagus.